SEJARAH ISLAM [Khalifah Abu Bakar]

Labels:
Sejarah Islam



Khalifah Abu Bakar as Sidiq

Muhammad wafat tanpa meninggalkan pesan siapa yang harus menggantikannya sebagai pemimpin umat. Beberapa kerabat Rasul berpendapat bahwa Ali bin Abu Thalib misan dan menantu Nabi Muhammad SAW, yang paling berhak. Namun ketika itu perwakilan pembesar umat Islam berkumpul di Balai Pertemuan Saqifa Bani Saidah. untuk menentukan siapa kemudian yang akan menggantikan Nabi Muhammad SAW. untuk memimpin umat Islam.

Ketegangan terjadi. Abu Bakar, Umar dan Abu, Ubaidah datang untuk mengingatkan mereka. Perdebatan terjadi, sampai pada akhirnya dua tokoh Muhajirin dan Anshar yaitu Abu Ubaidah dan Basyir anak Saad membaiat Abu Bakar as-Sidiq sebagai khalifah pertama, Umar kemudian menyusul membaiat nya kemudian disusul yang lainnya, pertikaian pun berakhir. Selasa malam menjelang salat Isya setelah Nabi Muhammmad SAW, dimakamkan Abu Bakar naik ke mimbar di masjid Nabawi. Ia mengucapkan pidato pertamanya sebagai khalifah. Pidato yang ringkas dan dan berkesan di kalangan umat. Itu terjadi pada Juni 632, atau 11 Hijriah.

Abu Bakar adalah orang pertama di luar kerabat Rasul yang memeluk Islam. Ia dikenal sebagai orang yang selalu membenarkan ucapan Muhammad. Ketika orang-orang menghujat Nabi Muhammad ketika peristiwa Isra' Mi'raj, Abu Bakar menyatakan keyakinannya terhadap peristiwa itu. Ia juga sahabat yang menyiapkan perjalanan serta menemani Nabi Muhammad saat hijrah ke Madinah, dan ia menikahkan putrinya, Aisyah, dengan Rasul.

Namun tak berarti kepemimpinan Abu Bakar mulus. Meninggalnya Nabi Muhammad menimbulkan pembelotan besar-besaran dari berbagai kabilah yang baru masuk Islam. Mereka tidak lagi patuh pada pemerintahan di Madinah. Bahkan ada yang sampai mengaku menjadi Nabi. Aswad Al-Insa di Yaman yang menyatakan diri sebagai Nabi dan membolehkan orang tidak salat dan berzina, yang akhirnya Aswad Al-Insa dibunuh oleh orang dekatnya saat Rasulullah sakit. Kemudian juga Tulaihah dan Musailama yang berbuat serupa (mengaku sebagai Nabi) padahal setelah Nabi Muhammad sudah tidak ada Nabi lagi yang di utus oleh Allah SWT ke permukaan bumi.

Tugas pertama yang dilakukan Abu Bakar adalah melaksanakan amanat Rasul: memberangkatkan pasukan Usama bin Zaid ke arah Palestina dan Syam. Ia sendiri dalam usia 61 tahun kemudian memimpin tentara menggempur Tulaiha. Operasi militernya sukses. Setelah itu, Abu Bakar membentuk 11 regu untuk menaklukkan kabilah-kabilah yang menolak membayar zakat. Yakni dari Tihama di Laut Merah, Hadramaut di ujung Lautan Hindia, sampai ke Oman, Bahrain, Yamama hingga Kuwait di Teluk Persia.

Pertempuran paling sengit terjadi melawan pasukan Musailama yang memiliki 40 ribu pasukan. Tentara dari Madinah sempat hancur. Berkat kecerdikan panglima Khalid bin Walid, mereka memukul balik lawan. Seorang tentara Khalid, Al-Barak, berhasil melompati benteng Al-Hadikat dan membuka pintu dari dari dalam. Musailama al kazab tewas dalam peristiwa itu.

Pasukan Khalid kemudian bergerak ke Utara, menuju lembah Irak yang saat itu dikuasai kerajaan besar Persia. Pada 8 Hijriah, Raja Persia Kisra merobek-robek surat yang dikirimkan Nabi Muhammad. Nabi Muhammad lalu bersabda : Allah akan merobek-robek kerajaan Persia. Saat itu tiba melalui tangan Khalid bin Walid yang hanya membawa sedikit pasukan. Dalam perang di Allais tercatat 70 ribu orang tewas. Setelah itu Kerajaan Hira pun ditaklukkan. Jadilah seluruh wilayah Irak sekarang masuk dalam wilayah kekhalifahan Abu Bakar.

Setelah itu, Khalifah Abu Bakar mengirim 24.000 pasukan ke arah Syria, di bawah komando empat panglima perang. Mereka bersiap menghadapi 240.000 pasukan Romawi kekuatan terbesar di dunia pada masa itu yang diperintah Heraklius. Abu Bakar menetapkan Yarmuk sebagai pangkalan mereka. Ia juga memerintahkan Khalid bin Walid  yang berada di wilayah Irak untuk pergi ke Yarmuk dan menjadi Panglima Besar di situ. Sebanyak 9000 pasukan dibawanya.

Abu Bakar mencatat banyak keberhasilan. Di jazirah Arab, ia telah berhasil menyatukan kembali umat Islam yang pecah setelah rasul wafat. Di masanya pula, Islam mulai menyebar ke luar jazirah Arab. Meskipun demikian, ia tetap dikenal sebagai seorang yang sederhana. Ia hidup sebagaimana rakyat. Tetap pergi sendiri ke pasar untuk berbelanja, serta tetap menjadi imam salat di masjid Nabawi.

Selama dua tahun tiga bulan memimpin umat, ia hanya mengeluarkan 8.000 dirham uang negara untuk kepentingan keluarganya. Jumlah yang sangat sedikit untuk ukuran waktu itu sekalipun. Ia juga memerintahkan pengumpulan catatan ayat-ayat Quran dari para sekretaris Rasul. Catatan-catatan itu dikumpulkan di rumah Hafsha, putri Umar. Abu Bakar meninggal dalam usia yang hampir sama dengan Rasul, 63 tahun.

Artikel Terkait

Previous
Next Post »